Senin, 05 September 2016

Sepatu

Awal Mulanya Sepatu


Dilihat dari konstruksinya, sepatu sekarang ini berawal dari sandal. Dalam setiap peradaban kuno umumnya memiliki sisilah desain alas kaki yang beragam. Peradaban tertua, Mesir, menjadi bukti keberadaan pembungkus kaki ini 3500 tahun SM. Kala itu, bentuknya masih berupa jalinan daun papirus atau jerami. Fakta menarik adalah pembuatan sandal ternyata telah menjadi apresiasi seni saat itu.

Perbedaan kasta juga mempengaruhi bentuk sandal. Di Mesir, sandal Pharaoh memiliki lengkungan meruncing keatas, sedangkan sandal para permaisuri mereka bertatahkan permata. Lain lagi dengan permaisuri di Roma. Sol sepatunya terbuat dari emas dan talinya bersinar indah karena taburan batu mulia. sepatu berhak mulai dikenakan oleh wanita-wanita aristokrat Prancis pada abad ke-16, dengan hak sangat tinggi hingga si pemakai seolah-olah berdiri di atas jempol ketika memakainya. Bentuk sepatu untuk kaki kanan dan kiri, baru dibedakan pada awal abad ke-18. Sebelumnya, para pembuat sepatu hanya menaruh bantalan kulit tambahan pada cetakan ukuran dasar jika sepatu yang dipesan lebih besar. kenyamanan belum diutamakan saat itu.

Memasuki abad ke-19, seiring dengan Revolusi Industri dan penemuan-penemuan mesin, sepatu produksi massal pu membanjir, glamornya industri film Hollywood dan apresiasi terhadap seni desain sangat memnabtu tumbuhnya industri ini hingga sekarang. Sepatu tak lagi hanya merupakan benda fungsional, tetapi juga estetika. Hal ini juga terjadi di Indonesia. rata-rata wanita Indonesia saat ini membeli 4-6 pasang sepatu setiap tahunnya. "Perkembangan 5 tahun terakhir sangat luar biasa. Masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan sudah mulai mengikuti tren mode. Mereka melek gaya. Sebetulnya ini sebuah peluang bisnis yang sangat bagus," ujar  Yongki Komaladi, desainer sepatu.


ANDRE PERUGIA –
Yang Pertama
Dialah perancang sepatu selebritas pertama. jauh sebelum Manalo Blahnik dan Jimmy Choo menginjak-injak karpet merah. Salah satu karya yang fenomenal adalah sepatu tinggi tanpa hak. Ia juga berkolaborasi dengan desainer, seperti Paul Poiret, Charles Jourdan, dan Hubert D.Givenchy. Perugia juga menerbitkan buku From Eve to Rita Haywoth. Dimana ia menyingkap teori kepribadian wanita dengan memepelajari jarinya.

ROGER VIVIER –
Sang Penemu
Dikenal sebagai pencipta sepatu inovatif (dinamai sesuai dengan bentuknya) seperti The Comma, The Ball, The Needle, The Prism dan The Pyramid. Pada tahun 1953, ia bergabung dengan rumah mode Dior. sepuluh tahun kolaberasinya dengan dior merupakan era keemasan sepatu fashion. Salah satu klien pentingnya adalah Ratu Elizabeth II yang mengenakan sepatu rancangannya saat penobatannya sebagai Ratu Inggris pada tahun 1953.

SALVATORE FERRAGAMO –
 Made In Italy
Namanya identik dengan kualitas super sepatu Italia. Umur 16 tahun, ia hijrah ke Hollywood dengan klien seperti Marlene Dietrich dan Greta garbo. Tersohor akan desainernya yang visoner dan anatomis, salah satunya adalah 'The Invisible Shoes," yang diciptakan karena larangan penggunaan kulit untuk sepatu produksi massal saat Perang Dunia II. Pilihannya jatuh pada tali nilon nelayan untuk menciptakan ilusi tak terlihat.

MANOLO BLAHNIK –
Sepatu Selibritas
Ia memutuskan untuk membuat sepatu atas desakan Diane Vreeland (Pemimpin Redaksi Vogue, yang juga ikon mode tahun '60-an). Namanya makin kukuh di jagat Hollywood berkat serial Sex & The City. Salah satu adegan film tersebut, saat Carrie dirampok, ia sempat memohon kepada si perampok, "Anda ambil saja cincin, jam tangan, dan tas Fendi saya, tetapi tolong jangan ambil Manolo saya."
STUART WEITZMAN –
Kreativitas maksimal
Karyanya dikenal dengan material yang mewah hingga tidak biasa. Dari sumbat botol, bambu akrilik, hingga emas 24 karat dan taburan permata tak luput dari sentuhan jenius pria kelahiran 1942 ini. Setiap tahun, pabriknya menghasilkan 300 desain baru dan sepatu bling-bling-nya tak pernah absen dari karpet merah Oscar. Singkatnya, kenakan saja sepatu rancangan Stuart yang berharga jutaan dolar di karpet merahm di situlah perhatian media tertuju.

 GUISEPPE ZANOTTI –
Feminisme Berkelas
Hak yang dibalaut sifon, linen serta kulit beragam warna, menjadi karakter sepatunya. Memulai kariernya di sebuah butik kecil di Milan sebelas tahun lalu, ia mengaku bahwa dalam menciptakan karya, penggunaan material dan proporsi desain selalu jadi pertimbangannya. Sehingga kaki indah wanita tetap dalam 'sangkar yang cantik dan nyaman.

CHRISTIAN LOUBOTIN –
Lelaki dengan Sol Merah
Sol merah menjadi ciri khas perancang Perancis ini. Gadis nightclub adalah isnpirasi dirinya untuk menjadi desainer sepatu. Kliennya mulai dari Angelina Jolie hingga Mariah Carey. Kepaiwaiannya dengan sepatu pernah dipamerkan di Pierre Passebon Gallery yang bertajuk Fetish.

PIERRE HARDY –
Arsitek Sepatu Canggih
Kariernya dimulai dari Christian Dior, Hermes, hingga Balenciage. Victoria Beckhamadalah salah satu penggemarnya. Dalam benaknya, sepatu bisa terlihat glamor dengan tidak memprioritaskan tren. Pria lulusan seni murni dan seni tari ini pernah bekerja sama dengan label pakaian GAP dan Kitsune dalam merancang sepatu kasual.

JIMMY CHOO –

Jagoan dari Asia
Pria kelahiran Penang Malaysia ini jebolan London Colloge of Fashion. Tahun 1996, Choo bertemu Tamara Mellon, editor aksesori majalah Vogou Inggris dan membentuk Jimmy Choo Ltd. Kepiawaian Tamara memasarkan produk Choo adalah kunci sukses label ini, selain model sepatu elegan dan konstruksi yang membuat kaki terlihat seksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar